اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِى جَعَلَ إِسْرَاهُ مِنْ مَكَّةِ إِلَى بَيْتِ الْمُقَدَّسِ فِى لَيْلَةِ الْكُبْرَى، وَأَرْسَلَ بَشِيْرًا وَنَذِيْرًا، وَدَاعِيًا إِلَى اللهِ بِإِذْنِهِ سِرَاجًا وَمُنِيْرًا، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ أَفْضَلِ الْخَلْقِ وَالْوَرَى، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ صَلاَةً وَسَلاَمًا كَثِيْرًا. أَمَّا بَعْدُ.
حَضْرَةَ الْمُكَرَّمِيْنَ para عُلَمَاءُ الْعَامِلِيْنَ. Para bapak Kiyai yang kami mulyakan. Para bapak, para ibu, hadirin sekalian yang kami hormati.
Dalam suasanayang indah, cerah dan meriah ini kami pun ikut tersenyum gembira terharu dan berbahagia karena kita telah ditakdirkan oleh Allah untuk bertemu dalam forum yang indah ini tetap dalam keadaan yang segar bugar tiada suatu aral apapun, tentunya hal inilah yang menuntut pada kita sekalian untuk pertama kalinya mengucapkan puji syukur kehadiran Allah SWT.
بِقَوْلِى اَلْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
Untuk yang kedua kalinya rahmat Allah dan salam bahagia yang abadi, semoga ditetapkan kepada baginda nabi, pembimbing umat manusia dari masa yang hina dan dengki, menuju masa yang aman dan damai, masa yang penuh bahagia, yang penuh dengan cahaya Islam tercinta ini.
Para hadirin yang mulia!
Pada hari ini kita sekalian telah berkumpul dalam suatu majlis di dalam rangka memperingati hari ulang tahun Isro’ Mi’roj junjungan kita nabi besar Muhammad SAW. Hari peringatan Isro’ Mi’roj adalah merupakan hari besar Islam. Rosulullah SAW melaksanakan hal itupada tanggal 27 Rojab, dimana beliau dipanggil oleh Allah untuk menerima perintah sholat lima waktu. Atau bisa dikatakan pada tanggal 27 Rojab itulah juga hari ulang tahun turunnya perintah sholat lima waktu yang harus kita halankan ini.
Para hadirin yang berbahagia!
Sebagaimana yang kita ketahui dalam kitab-kitab tarikh atau kitak-kitab Al-Barzanji atau kitab-kitab sejarah lainnya, bahwa yang dinamakan Isro’ ialah Nabi dijalankan oleh Allah mulai dari Makkah menuju Baitul Maqdis (Palestina). Sedangkan Mi’roj adalah nabi dinaikkan oleh Allah dari Baitul Maqdis sampai Sidrotul Muntaha untuk menghadap Allah, menerima perintah sholat liwa waktu.
Para hadirin yang berbahagia!
Ditengah-tengah perjalanan nabi menerima perintah sholat ini nabi ditunjukkan beberapa tanda-tanda kekuasaan Allah, mengetahui beberapa lambang kekuasaan Allah, mengetahui beberapa tamsil atau tepotulodho yang menjadi lambang hidupnya umat beliau Rosulullah SAW sebagaimana diterangkan dalam firman Allah surat Bani Isro’il ayat 1 yaitu:
سُبْحَانَ الَّذِى أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلاً مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ اْلأَقْصَى الَّذِى بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ أَيَاتِنَا، إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ. (بنى اسرائل: 1)
Artinya:
Maha suci Allah yang memperjalankan hambaNya diwaktu malam hari dari masjidil Haram ke masjidil Aqsha yang Kami berkahi sekelilingnya, untuk kami tunjukkan tanda-tanda kekuasaan kami . sesungguhnya Allah itu Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (Q.S. Bani Isro’il: 1)
Para hadirin yang berbahagia!
Di dalam menjangkau adanya peristiwa Isro’ Mi’roj ini kita harus menanamkan betul-betul rasa iman dan taqwa di dalam dada kita. Karena kejadian Isro’ Mi’roj ini sudah berada di garis qudrat irodat Allah sendiri, dan kita harus yakin dan percaya adanya, sebab kalau hanya direnungkan (dianalisis) secara logika, dipikir-pikir, dibayang-bayangkan dengan akal tanpa didasari rasa iman yang kuat ini akal manusia tidak dapat menjangkau. Sebab kelemahan manusia itu sendiri, tapi kalau kita kembalikan kepada sifat kekuasaan Allah, segala apa yang Allah kehendakiitu mudah dan gampang terjadinya, jadi hal inilah yang menunjukkan atas kelemahan kita atau tidak kuasa kita, karena kita sama-sama makhluq yang diciptakan, dibuat dan dijadikan atas kekuasaan Allah, kalau Allah “Al-khaliq” yang menciptakan.
Para hadirin yang berbahagia!
Jadi mari kita kembalikan pada pokok acara ini sebagaimana tadi kami katakan, bahwa peristiwa Isro’ Mi’roj ini, nabi menerima perintah sholat lima waktu yang wajib dilaksanakan oleh nabi dan para umatnya.
Oleh karena itu mari kita sebagai umat nabi yang dihari qiyamat nanti kita mengharap syafaat beliau, mari kita jalankan dengan sungguh-sungguh, kita jaga betul-betul sholat lima waktu ini jangan sampai kita tinggalkan agar kita terjaga atau tercegah dari sifat keji dan munkar, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an:
إِنَّ الصَّلاَةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنْكَرِ (العنكبوت: 45)
Artinya:
Sesungguhnya sholat itu dapat mencegah dari sifat keji dan munkar. (QS. Al-Ankabut: 45)
Para hadirin yang berbahagia!
Juga sholat itu nanti akan dihisab lebih dahulu dihari qiyamat, manakala sholat kita baik atau berat timbangannya maka segala amal sholeh lainnya ikut baik. Tapi manakala sholat kita jelek atau ringan timbangannya maka segala amal-amal lainnya seperti zakat, puasa, haji dan sebagainya dianggap tidak baik. Oleh karena itu marilah kita jaga betul-betul sholat kita, kita jalankan sholat kita sebaik-baiknya menurut syarat rukunya, agar dihari qiyamat nanti kita mendapat timbangan amal yang baik, yang menyebabkan diterimanya amal-amal sholeh kita yang lain. Akhirnya semoga berbahagialah kita didunia dan akhirat. Amin ya robbal alamin.
Kiranya sekian uraian kami, kurang lebihnya mohon maaf.
وَبِاللهِ التَّوْفِقُ وَالْهِدَايَةُ
وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
0 komentar:
Posting Komentar