Featured

SELAMAT DATANG DI BLOG YANG SEDERHANA INI.

0 PERANAN WANITA DALAM RUMAH TANGGA

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِى أَنْعَمَ عَلَيْنَا بِنِعْمَةِ اْلإِيْمَانِ وَاْلإِسْلاَمِ، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ سَيِّدِ الْعَرَبِ وَالْعَجَمِ، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ الْكِرَامِ. أَمَّا بَعْدُ.
حَضْرَةَ الْمُكَرَّمِيْنَ para Ulamaul Alimin. Para bapak kyai yang kami mulyakan. Para ibu muslimat yang kami hormati dan juga mbak-mbak fatayat yang kami hormati.
Alhamdulillah pada saat ini kita sekalian telah ditakdirkan oleh Allah untuk bertemu, berpadu dan bersatu dengan para ibu muslimat dan mbak-mbbak fatayat di suatu majelis yang penuh barokah ini. Dan untuk menyesuaikan pertemuan inipun  yang akan kami bicarakan tentang Peranan Wanita dalam Rumah Tangga.
Para ibu-ibu dan para sahabati yang kami sayangi!
Hidup ditengah-tengah masyarakat dewasa ini, manusia tidak cukup berbekal kekuatan tenaga dan senjata, seperti halnya hidup ditengah hutan belantara yang dihuni oleh para binatang buas. Namun dengan berbekal ilmu yang bermanfaat itulah yang diperlukan dewasa ini, baik laki-laki maupun perempuan. Disebutkan dalam hadits:
طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ وَمُسْلِمَةٍ. (رواه ابن عبد البار)
Artinya:
Bahwa menuntut ilmu itu wajib bagi tiap-tiap orang islam laki-laki dan perempuan. (H.R. Ibnu Abdil Bar)
Para ibu dan mbak-mbak fatayat yang kami sayangi!
 Dengan adanya hadits tersebut kita sudah jelas bahwa yang wajib mencari ilmu itu bukan hanya orang laki-laki saja tapi kaum wanitapun tidak boleh ketinggalan harus mencari ilmu.
Apalagi di dalam urusan rumah tangga, peranan wanita sangat diharapkan di dalam bergotong royong membantu suami menggembirakan suami dan menjaga harta suami apabila suami tidak dirumah. Rosulullah bersabda:
خَيْرُ النِّسَاءِ اِمْرَأَةٌ إِذَا نَظَرْتَ اِلَيْهَا سَرَّتْكَ وَإِذَا أَمَرْتَ اَطَاعَتْكَ وَإِنْ غِبْتَ عَنْهَا حَفَظَتْكَ فِى مَالِكِ وَنَفْسِهَا. (رواه ابن عباس)
Artinya:
Sebaik-baik wanita yaitu seorang istri yang apabila engkau melihatnya is selalu menyenangkanmu. Dan apabila engkau perintah ia taat kepadamu dan apabila engkau tinggal pergi ia menjaga hartamu dan dirinya. (H.R. Ibnu ‘Abbas)
Para ibu-ibu dan para sahabati yang kami sayangi!
Disamping tugas-tugas di dalam rumah yang harus kita laksanakan kita masih diharapkan pengabdian kita terhadap masyarakat, bangsa dan negara. Jadi kita harus bisa menunjukkan pengabdian kita untuk menjunjung tinggi harkat dan martabat bangsa dan negara. Rosulullah bersabda:
اَلْمَرْأَةُ عِمَادُ الْبِلاَدِ، إِنْ صَلُحَتْ صَلُحَ الْبِلاَدِ وَإِنْ فَسَدَتْ فَسَدَ الْبِلاَدِ. (رواه الديلمى)

Artinya:
Kaum wanita itu tiang negara, manakala wanita itu baik maka negarapun baik dan manakala wanita itu rusak maka negarapun jadi rusak. (H.R. Addaelami)
Para ibu dan sahabati fatayat yang berbahagia!
Untuk menjaga nama baik negara kaum wanita harus menampakkan budi pekerti yang baik, jangan sampai kita menampakkan budi pekerti yang jelek yang mengakibatkan hancurnya nama baik bangsa dan negara. Insya Allah dengan demikian bangsa dan negara kita akan maju dan mencapai kejayaan.
Sekian uraian kami, kurang lebihnya kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.
وَبِاللهِ التَّوْفِيْقُ وَالْهِدَايَةُ
وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهْ
Read more

0 MENYAMBUT KEDATANGAN HAJI

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِى أَمَرَنَا بِحَجِّ بَيْتِهِ الْحَرَامِ، وَجَعَلَهُ رُكْنًا مِنْ أَرْكَاِن اْلإِسْلاَمِ، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَيْرِ اْلأَنَامِ، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ الْكِرَامِ. أَمَّا بَعْدُ.
حَضْرَةَ الْمُكَرَّمِيْنَ فَارَا عَالِمْ وَالْعُلَمَاءِ.. Para bapak, para ibu hadirin sekalian yang berbahagia!
Pada kesempatan ini marilah kita panjatkan rasa puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan beberapa rahmat taufik serta hidayahnya sehigga pada kesempatan ini kita bisa berkumpul disini majelis demi untuk menyambut kedatangan para jamaah haji saudara-saudara kita sekabupaten Tuban. Kami ikut merasa gembira dan bangga hati karena saudara-saudara kita yang menunaikan ibadah haji telah hadir ditanah air kembali dan dapat melaksanakan beberapa syarat-syarat dan rukkunnya, marilah kita do’akan mudah-mudahan bisa menjadi haji yang mabrur dan semoga kita yang belum dapat melaksanakan ibadah haji, selalu diberi keluasan rizki oleh Allah sehingga pada tahun yang akan datang kita segera dapat menunaikan ibadah haji. Amin... Ya Robbal Alamin.
Para bapak, ibu sekalian yang berbahagia!
Haji yang mambrur itu tidak ada balasan lain kecuali surga. Hal ini dijelaskan oleh nabi dalam suatu hadits:
اَلْحَجُّ الْمَبْرُوْرُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلاَّ الْجَنَّةَ. (رواه أحمد)
Artinya:
Haji yang mabrur itu tidak ada balasan lain kecuali surga (H.R. Ahmad)
Para hadirin yang berbahagia!
Dengan adanya hadits nabi tersebut maka sangat agunglah pahala bagi orang yang sudah melaksanakan haji, oleh karena itu apabila kita sudah diberi keluasan rizki oleh Allah hendaknya segera kita laksanakan perintah Allah tersebut dan janganlah kita punya anggapan kalau apabila nanti dibuat menunaikan ibadah haji harta kita akan habis atau mengurangi kekayaan itu termasuk perbuatan kufur, karena haji itu diperintahkan oleh Allah bagi orang-orang yang mampu. Allah berfirman dalam Al-Qur’an surat Ali Imron ayat 67:
وَِللهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتَ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيْلاً وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِيْنَ. (ال عمران:67)
Artinya:
Orang-orang yang sudah mampu (menetapi syarat-syarat dan rukunnya) diwajibkan oleh Allah menunaikan ibadah haji dan barang siapa berbuat kufur (tidak percaya kepada Allah dan ingkar akan kewajibannya haji) maka sesungguhnya Allah itu maha kaya dari orang semesta alam. (Q.S. Ali Imron: 67)
Para hadirin yang berbahagia!
Disamping itu ibadah haji yang mabrur termasuk salah satu amal yang lebih utama setelah iman dan jihat fisabilillah. Rosulullah SAW pada suatu saat pernah ditanya:
ياَرَسُوْلُ اللهِ أَيُّ اْلأَعْمَالِ أَفْضَلُ؟ قَالَ: اَلْإِيْمَانُ بِاللهِ وَرَسُوْلِهِ. قِيْلَ ثُمَّ مَاذَا؟ قَالَ: جِهَادٌ فِى سَبِيْلِ اللهِ. قِيْلَ ثُمَّ مَاذَا؟ قَالَ: اَلْحَجُّ الْمَبْرُوْرُ. (رواه أبو هريرة)
Artinya:
Wahai Rosulullah! Amal apakah yang lebih utama? Beliau menjawab: iman kepada Allah dan RosulNya. Lalu ditanya, kemudian apa? Beliau menjawab: jihad fisabilillah. Lalu ditanya, kemudian apalagi? Beliau menjawab: haji yang mambrur. (H.R. Abu Hurairah)
Para hadirin yang berbahagia!
Adapun sebagian ciri-ciri haji yang mabrur yaitu apabila orang sudah melaksanakan haji maka ia menambah amal-amalnya yang bagus serta zuhud dunia atau menjauhi dari mencintai harta dunia mementingkan urusan akhirat.
Sedangkan ciri-ciri haji yang mardud yaitu apabila orang setelah haji malah mengurangi amal sholehnya dan sangat rakusnya dengan urusan dunia.
Para hadirin, demikianlah sekedar uraian tentang ibadah haji yang dapat kami sampaikan kurang lebihnya kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.
وَبِاللهِ التَّوْفِيْقُ وَالْهِدَايَةُ
وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهْ
Read more

0 PEMBERANGKATAN JENAZAH

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهْ
اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِى خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ اَيُّكُمْ اَحْسَنُ عَمَلاً، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ أَفْضَلِ الْخَلْقِ عَمَلاً، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ صَلاَةً وَسَلاَمًا جَزِيْلاً. أَمَّا بَعْدُ: إِنَّا ِللهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُوْنَ
Para bapak, para ibu, hadirin sekalian yang kami hormati!
Kami berdiri disini mewakili bpak H. Yasin sekeluarga menerima musibah dari Allah yaitu wafatnya ayahnya yang bernama mbah Sholeh. Kami mengucapkan ribuan terima kasih kepada para hadirin sekalian yang berbela sungkawa ikut memandikan, mengkafani dan mensholati jenazah dan lainnya.  Dan kami disini tidak dapat membalas dengan sesuatu apapun atas kebaikan budi para bapak dan hadirin sekalian, hanya saja kami dapat mendo’akan:
جَزَاكُمُ اللهُ اَحْسَنَ الْجَزَاءِ.
Semoga Allah SWT yang membalas budi baik para hadirin sekalian dengan kebaikan balasan yang melimpah. Amin.
Para bapak, ibu hadirin sekalian!
Selanjutnya mari kita do’akan semoga arwah almarhum mbah Sholeh diterima disisi Allah, diterima semua amal baiknya dan diampuni semua dosanya dan dilapangkan alam kuburnya. Amin. Dan semoga anak cucu serta semua keluarga yang ditinggalkan selalu diberi ketabahan dan kesabaran oleh Allah sehingga dapat meneruskan cita-cita dan perjuangannya.
Para hadirin yang berbahagia!
Perlu kami sampaikan bahwa selama mbah Sholeh masih hidup nampaknya mbah Sholeh ini termasuk orang berbudi baik, tidak pernah membikin resah terhadap keluarga dan tetangga kanan kirinya namun disini masih perlu kami ikrarkan para hadirin sekalian, bahwa jenazah mbah Sholeh ini termasuk jenazah yang baik apa baik? Baik apa jelek? Sekali lagi baik apa jelek? Terima kasih
اَنْتُمْ شُهَدَاءُ عَلَى اللهُ فِى اْلأَرْضِ.
Para hadirin sekalian, yang terakhir barangkali mbah Sholeh ini punya hubungan haq adam kepada hadirin sekalian, misalnya hutang piutang atau janji-jani yang lain kami minta untuk dihalalkan tapi seandainya haq itu berat untuk dihalalkan kami mohon untuk bermusyawarah dengankeluarga atau para ahli waris, agar keberadaan mbah Sholeh didalam kubur tidak menanggung beban yang berat.
Kiranya sekianlah dari kami, kurang lebihnya kami mohon maaf. Dan mari jenazah kita berangkatkan dengan membaca kalimah Toyyibah, sekian.
وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهْ
لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ. لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ. لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ
Read more

0 WALIMATUL ARS

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِى جَعَلَ النِّكَاحَ مِنْ اَحَدِ سُنَنِ الْمُؤَكَّدَاتِ، لِأَنَّ بِهِ سَبَبًا لِوُجُوْدِ الذُّرِّيَّاتِ، وَجَعَلَ أَوْلَمَهُ مِنْ اَفْضَلِ الْعِبَادَاتِ، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ نِالْمُؤَيَّدِ بِاْلَمُعْجِزَاتِ، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ الَّذِيْنَ جَاهَدُوا لِلصَّالِحَاتِ. أَمَّا بَعْدُ.
حَضْرَةَ الْمُكَرَّمِيْنَ para Ulamaul Alimin. Para bapak kyai yang kami mulyakan. Para tamu undangan walimatul ars yang kami hormati. Para hadirin sekalian yang kami hormati.
Berbicara tentang walimah ini sudah tidak terpandang asing lagi dikalangan umat Islam. Apalagi masa sekarang ini mengadakan walimah sudah membudaya dan mentradisi dikalangan masyarakat, bahkan setiap orang yang punya hajat seakan-akan tidak ketinggalan mengadakan walimah.
Pada asal mulanya mengadakan walimah itu memang anjuran dari Rosulullah SAW. Pada suatu saat sahabat Abdurrahman bin Auf itu menceritakan kepada Rosulullah SAW bahwa dirinya baru saja melaksanakan nikah dengan mahar atau mas kawin berupa emas seberat biji kurma, lalu beliau dido’akan barokah oleh Rosulullah SAW dan dianjurkan mengadakan walimah meskipun hanya dengan menyembelih seekor kambing.
Rosulullah SAW sendiri juga pernah mengadakan walimah pada pernikahannya sendiri. Jadi dapat disimpulkan bahwa mengadakan walimah itu hukumnya sunnah, karena mengikuti ajaran Rosulullah SAW.
Para hadirin yang berbahagia!
Adapun walimah itu bentuknya bermacam-macam, ada kalanya walimatul ars atau walimah manten, adakalanya walimah sunatan atau walimah khitan, adakalanya juga walimah kelahiran dan lain sebagainya. Namun diantara sekian banyak walimah-walimah itu yang diwajibkan didatangi adalah walimah manten, sedangkan walimah selain manten itu mendatangi hukumnya sunnat sepanjang dalam forum atau majelis walimah itu tidak ada udzur sara’ yang mencegah untuk hadir.
Para hadirin yang berbahagia!
Lalu mengapa kok hukumnya mendatangi walimah itu berbeda-beda? Kalau walimah manten itu mendatangi hukumnya wajib, sedangkan walimah selain manten hukumnya sunnat. Dalam hal ini menurut ulama’ ada yang menjelaskan kalau mendatangi wlimah manten itu hukumnya wajib karena dalam majelis terrsebut semua orang merasa gembira dan senang, tiada seorangpun yang merasa gelisah atau sakit. Termasuk orang yang menjadi kemanten merasa senang, yang diundang juga merasa senang, yang mengundang merasa senang, maka mendatangi hukumnya wajib.
Begitu juga dengan walimah kelahihran bayi, mendatangi juga tidak wajib, karena pada majelis tersebut yang diundang senang, yang mengundang senang, namun ibu yang melahirkan merasakan sakit. Maka mendatangi walimahnya tidak wajib.
Para hadirin yang berbahagi!
Pada saat ini kita menghadiri walimah manten atau pernikahan, maka yang kami bicarakan disini adalah tentang nikah.
Kata nikah bersal dari bahasa arab yang terdiri dari tiga huruf diantaranya yaitu huruf nun, kaf dan ha’. Ketiga huruf tersebut mempunyai arti sendiri-sendiri.
Yang pertama, huruf NUN, singkatan dari kata Nikmat. Jadi orang yang sedang melaksanakan nikah itu tentu merasa nikmat waktu malam nikmat, waktu siang nikmat dan waktu apapun nikmat.
Yang kedua, huruf KAF, itu singkatan dari kata Karomah (keramat). Jadi orang yang sudah nikah itu keramat. Artinya mulya. Buktinya, kedua mempelai yang kita walimahi saat sekarang ini paling mulya. Duduknya saja diatas dan dihiasi dengan perhiasan yang paling indah. Bagaikan raja dan permaisuri. Iya buka???!
Yang ketiga, huruf HA’, artinya Hikmah. Jadi setiap orang yang sudah melaksanakan nikah ini hikmahnya banyak. Diantaranya sebab nikah itu hikmahnya saudaranya menjadi bertambah banyak dan lagi menambah ketenangan hidup. Biasanya kalau masih bujang kalau berjalan matanya melirik-lirik, kalau dikamar sendirian banyak melamun, apalagi kalau musim hujan, udara dingin, kademen. Hikmah yang lain, kalau ada masalah, ada yang diajak musyawarah. Dan ada yang diajak gotong royong. Lebih dari itu, hikmahnya nikah demi untuk mewujudkan keturunan, menciptakaan kader-kader muslim agar dapat melestarikan kejayaan agama dan bangsa di masa yang akan datang.
Maka dari itu Rosulullah SAW menganjurkan pada generasi muda yang sudh mampu mencari mas kawin agar melaksanakan nikah. Disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhori Muslim:
يَامَعْشَرَ الشَّبَابِ مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمُ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ. (متفق عليه)
Artinya:
Wahai generasi muda, barang siapa diantara kamu sudah mempunyai biaya nikah, maka nikahlah. Karena nikah itu dapat menenangkan pandangan mata dan menjaga farji. Dan barang siapa belum mampu, maka berpuasalah karena dengan puasa itu mengekang syahwat. (H.R. Bukhori Muslim)
Para hadiri yang berbahagia!
Ada tiga N dan tiga A yang harus dijadikan pedoman bagi suami istri, yaitu Nyandang, Nyanding dan Nyandung. Nyandang maksudnya, suami wajib membelajani istri, baik sandang maupun pangan. Nyanding maksudnya suatu pedoman yang harus dilaksanakan yakni suami dan istri harus punya rasa kasih sayang agar rumah tangga selalu damai. Nyandung maksudnya suami harus punya kebijaksanaan mau menegur dan mendidik serta membenarkan sang istri kalau istri berbuat salah.
Kalau tiga A, yaitu: Asah, Adih dan Asuh. Maksudnya Asah, suami harus menganjurkan sang istri untuk hidup bergaul di masyarakat dengan tetangganya kanan dan kiri, sehingga tidak kelihatan asing terbeku dirumah.
Asih artinya suami harus punya rasa kasih sayang seakan-akan tidak ada wanita yang lebih cantik daripada istrinya. Dan bagi istri tidak ada orang lain yang lebih ganteng daripada suaminya.
Asuh artinya suami harus bisa mendidik kepada sang istri pada pendidikan agama, ibadah, meramut anak-anak, dan lain sebagainya.
Para hadirin yang berbahagia!
Rupanya hadirin sekalian sudah terlalu payah dan sudah lama duduknya di kursi, maka sangat kurang tepatlah kami memperpanjang bicara. Maka kami cukupi sekian, kurang lebihnya kami mohon maaf.
وَبِاللهِ التَّوْفِيْقُ وَالْهِدَايَةُ
وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهْ
Read more

0 PENERIMAAN PENGANTIN

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِى اَحَلَّ النِّكَاحَ وَحَرَّمَ السِّفَاحَ، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ اَهْلِ الصِّدْقِ وَالصَّلاَحِ، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ الْمُجَاهِدِيْنَ لِنَيْلِ السَّعَادَةِ وَالنَّجَاحِ. أَمَّا بَعْدُ.
حَضْرَةَ الْمُكَرَّمِيْنَ para Ulamaul Alimin. Para tamu undangan walimatul ars yang kami hormati. Para tamu pengantar pengantin putra yang kami hormati. Hadirin sekalian yang berbahagia.
Sebelumnya kami menyampaikan apa yang terkandung dalam hati kami, terlebih dahulu kami panjatkan rasa syukur dan puji kehadirat Allah Yang Maha Suci, yang mana pada saat ini kita ditakdirkan untuk bertemu disini majelias tetap dalam keadaan wajah yang berseri-seri.
Yang kedua kalinya semoga sholawat serta salam bahagia Allah SWT selalu terlimpahkan kepad junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW beserta para ahli keluarga dan para sahabat. Amin!
Para bapak, para ibu sekalian yang berbahagia. Disini kami atas nama wakil bapak Shohibul hajah, yaitu bapak H. Sholeh sekeluarga pertama kami uzapkan:
مَرْحَبًا اَهْلاً وَسَهْلاً
Selamat datang, selamat bertemu kepada para hadirin sekalian, baik yang dari undangan walimatul ars maupun dari pengantar pengantin putra dari desa tanjungrejo kecamatan singgahan yang telah hadir disini majelis dalam keadaan selamat. Semoga atas kehadirannya para hadirin sekalian dicatat oleh Allah sebagai amal sholeh. Amin. Dan atas kehadirannya kami haturkan terima kasih.
Marilah hidangan yang kami suguhkan dihadapan para hadirin sekalian kita nikmati bersama dengan bacaan basmalah. Memang semenjak beberapa hari yang lalu kami sudah cicil-cicil atau sudah kami usahakan untuk memberi hidangan pada para hadirin sekalian dengan semewah-mewahnya. Namun, apalah kenyataan yang ada, takdir Allah SWT hanya sedemikian inilah yang dapat kami terima. Oleh karena itu marilah kita nikmati seadanya saja.
Atas segala kekurangan kami, baik mengenai tempat duduk atau hidangan, tingkah laku para juru laden yang kurang memuaskan hati para hadirin sekalian, kami sekeluarga mohon maaf lahir batin yang sebesar-besarnya.
Dan ketiga kalinya, tadi wwakil rombongan pengantar pengantin putra sudah menyerahkan penuh pengantin putra kepada kami, maka disini kami sebagai wakil orang tua pengantin putri langsung saja dengan perasaan gembira hati dan bangga dengan ucapan Alhamdulillah pengantin putra yang bernama Moh. Slamet ini, langsung kami terima dan kami anggap sebagai anak kami sendiri. Untuk itu kami mohon do’a restu kepada para hadirin sekalian mudah-mudahan kami sekeluarga bisa ngemong atau mendidik putra-putri kami dengan baik sesuai dengan syari’at ajaran agama Islam.
Yang keempat kalinya, kalau acara ini nanti sudah usai atau selesai maka para hadirin sekalian terutama para rombongan pengantar pengantin putra juga pamit dan terus pulang, namun kalau ada yang tidak menginginkan segera pulang dan masih mau jagong disini, kamipun lebih merasa senang, tapi kalau tidak ada yang menginginkan jagongan dan semuanya terus ingin pulang kamipun juga merestui dan kami tidak bisa memberi sangu apapun melainkan hanya bisa mendo’akan semoga perjalananpara hadirin sekalian mulai dari sini sampai tiba dirumah masing-masing selalu diberi keselamatan tiada sesuatu halangan apapun. Amin!
Dan yang terkahir kami mohon berkah do’a restu semoga mempelai berdua ini bisa menyusun hidup rumah tangga yang rukun, damai, penuh dengan berkah dan bahagia sejahtera didunia dan diakhirat, Amin Ya Robbal Alamin.
Para bapak, ibu sekalian!
Kiranya sekian yang dapat kami sampaikan, kurang lebihnya kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.
وَبِاللهِ التَّوْفِيْقُ وَالْهِدَايَةُ
وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهْ
Read more

0 PENYERAHAN KEMANTIN

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِى مُدَوِّرِ اْلأَوْقَاتِ وَاْلأَيَّامِ، وَأَوْجَبَ عَلَيْنَا بِالصَّلاَةِ وَالصِّيَامِ، وَأَمَرَنَا بِاْلإِتِّحَادِ وَصِلَةِ اْلأَرْحَامِ، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ شَافِعِ اْلأَنَامِ، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ الْكِرَامِ. أَمَّا بَعْدُ.
حَضْرَةَ الْمُكَرَّمِيْنَ para Ulamaul Alimin. Para bapak Kiyai yang kami mulyakan. Para bapak, ibu, hadirin sekalian yang kami hormati.
Pada awal kali ini marilah dalam pertemuan ini kita panjatkan rasa syukur kehadirat Allah SWT dengan ucapan Alhamdulillahi Robbil Alamin. Yang mana pada saat ini sekalian telah ditakdirkan oleh Allah SWT untuk bertemu disini majelis tetap dalam keadaan wajah yang berseri-seri.
Yang kedua kalinya semoga rahmat dan salam Allah SWT senantiasa dilimpahkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad beserta ahli keluarga dan para sahabatnya. Amin!
Para bapak, ibu, serta hadirin sekalian yang kami hormati!
Disini atas nama wakil rombongan pengantar pengantin putra, sekaligus mewakili orang tua atau keluarga pengantin putra dasi desa tanjungrejo kecamatan singgahan, perlu menyampaikan beberapa kata khususnya kepada wali atau orang tua pengantin putri dan umumnya kepada hadirin sekalian. Pertama, bahwa kedatangan kami serombongan mulai dari desa tanjungrejo ke desa singgahan ini alhamdulillah diberi keselamatan tidak ada suatu halangan apapun.
Yang kedua, kami mengucapkan ribuan terima kasih kepada orang tua pengantin putri sekeluarga karena kedatangan kami serombongan disambut dengan gembira dan ramah tamah serta disediakan tempat duduk dan beberapa hidangan yang sangat memuaskan hati kami. Disini hal itu semua kami tidak bisa membalas dengan sesuatu apapun melainkan hanya mendo’akan:
جَزَاكُمُ اللهُ خَيْرَ الْجَزَاءِ.
Artinya:
Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan bapak Shohibul Bait dengan kebaikan balasan yang berlimpah-limpah. Amin!
Yang ketiga kalinya, sebagai wakil dari kedua orang tua pengantin putra, yaitu bapak Bejo dan bu Marem yang semenjak dari rumah tadi sudah memberi amanat kepada kami agar nanti kami yang menyerahkan putranya yang bernama Moh. Slamet, dan karena tadi saudara Slamet sudah dijalin akad nikah dengan mbak Hindun secara resmi, maka dengan ucapan Bismillahirrohmanirrohim saudara Moh. Slamet kami pasrahkan kepada orang tua pengantin putri sekeluarga. Kami pasrah bongkoan, dan kami mohon kepada bapak Shohibul Bait agar Moh. Slamet ini dianggap dan diakui sebagai anaknya sendiri.
Ankami mohon do’a restu kepada bapak-bapak dan hadirin sekalian mudahan-mudahan kedua mempelai ini diberi barokah oleh Allah SWT , barokah umurnya, barokah rizkinya dan barokah anak keturunannya, serta barokah ilmunya. Amin!
Yang keempat kalinya, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada bapak Shohibul Bait sekeluarga karena kami serombongan selalu membikin repot pada bapak Shohibul Bait. Serta mengenai kekurangan-kekurangan dan kekhilafan kami serombongan baik mengenai apapun saja, sekali lagi kamo mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Para bapak, ibu sekalian yang berbahagia!
Dan yang terakhir kalinya bahwa seusainya acara ini nanti kamipun serombongan juga terus pulang, maka dari itu kami mohon pamit juga dan mohon do’a restu kepad bapak Shohibl Bait sekeluarga mudah-mudahan perjalanan kami mulai dari dalem sini hingga sampai rumahnya msing-masing semoga perjalanan kami serombongan diberi aman selamat tiada suatu halangan apapun. Amin, Ya Robbal Alamin.
Para bapak, ibu sekalian!
Kiranya sekian sambutan kami, ada kurang lebihnya kami mohon yang sebesar-besarnya.
وَبِاللهِ التَّوْفِيْقُ وَالْهِدَايَةُ
وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهْ
Read more

0 WALIMATUL KHITAN

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِى أَمَرَنَا بِاتِّبَاعِ مِلَّةَ إِبْرَاهِيْمَ حَنِيْفًا، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ نِالنَّبِيِّ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الصِّدْقِ وَالْوَفَى. أَمَّا بَعْدُ.
حَضْرَةَ الْمُكَرَّمِيْنَ para Ulamaul Alimin. Khususnya Para bapak Kiyai yang kami mulyakan, sahabat-sahabat dan hadirin sekalian yang kami hormati.
Alhamdulillah, pada kesempatan ini kita bisa bertemu, berpadu dan bersatu disini majelis dalam rangka menghadiri walimatul khitan, yaitu khitannya bapak H. Muhsin yang bernama saudara Usman. Dan marilah kita do’akan mudah-mudahan adik Usman yang baru dikhitankan ini segera diberi kesembuhan oleh Allah SWT sehingga segera dapat melaksanakan tugas-tugas atau kegiatan sehari-harinya, seperti mengaji, belajar, sekolah dan lain sebagainya. Dengan harapan kelak dapat menjadi anak yang sholeh berguna bagi nusa dan bangsa. Amiin!
ثُمَّ أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ اَنِ اتَّبِعْ مِلَّةَ إِبْرَاهِيْمَ حَنِيْفًا. الأية

Artinya:
Dan kami wahyukan kepadamu (Muhammad), ikutilah agama Nabi Muhammad.
Para hadirin sekalian!
Disamping hikmah dari pada khitan yang paling pokok yaitu untuk menghilangkan sisa-sisa najis atau kotoran yang melekat di pucuk dzakar atau penis, tanpa dikhitan najis-najis tidak dapat dihilangkan.
Maka dari itu dapat kita simpulkjan bahwa khitan itu hukumnya wajib. Didalam kita b ushul fiqih dijelaskan:
كُلُّ مَايُتَوَصَّلُ بِهِ اِلَى الْوَاجِبِ فَهُوَ وَاجِبٌ.
Artinya:
Semua perkara yang dibuat lantaran untuk melaksanakan perkara wajib, maka hukumnya pun wajib.
Para hadirin yang berbahagia!
Masih banyak lagi hikmah-hikmahnya khitan yang perlu dijelaskan secara logis. Sebagian saja diantaranya:
1.    Pertama, khitan itu menyebabkan orang menjadi berjiwa pemberani (kendel, bhs. Jawa). Buktinya orang-orang dahulu pada waktu Indonesia ini masih dijajah Belanda dan Jepang, orang-orang yang berani melawan dan mengusir para penjajah tidak lain adalah orang-orang yang sudah sunat (khitan). Sementara itu yang belum khitan semua belum berani.
2.    yang kedua, khitan itu menimbulkan kesehatan, menjauhkan penyakit karena najis dan kotoran yang ada pada pucuk dzakar itu apabila tidak dikhitan bisa menimbulkan penyakit.
3.    yang ketiga, khitan itu agar payu rabi (bhs. Jawa), karena gadis-gadis atau perawan-perawan itu kalau akan dinikah oleh orang yang belum khitan tentu tidak mau, malah-malah perawan itu mengejek “ wong suat ae durung kok arep rabi to le....le.... emoh aku”.
4.    yang keempat, khitan itu bisa menyebabkan ketinggian derajat seseorang. Buktinya, para tokoh kita, para bapak kyai dan para pejabat kita semua bisa mempunyai derajat yang tinggi lantaran mereka semua sudah sunat atau khitan. Tanpa khitan tidak mungkin mereka jadi pak kyai.
5.    yang kelima, khitan itu bisa menambah nikmatnya hubungan seksual. Seperti halnya maka pisang yang sudah dikupas kulitnya dan sebelum dikupas kulitnya, tentu lebih enak yang sudah dikupas kulitnya.
Para hadirin sekalian!
Demikianlah sekedar uraian tentang khitan yang dapat kami sampaikan, semoga ada manfaatnya. Dan sekali lagi marilah kita berdo’a semoga adik Usman yang baru dikhitan ini segera sembuh dan semoga keelak bisa menjadi anak yang taat kepada Allah SWT, taat kepada Rosulullah SAW dan taat kepada kedua orang tuanya dan bisa berguna bagi agama, bangsa dan negara. Amin..!
Sekian kurang lebihnya kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.
وَبِاللهِ التَّوْفِيْقُ وَالْهِدَايَةُ
وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهْ
Read more

0 WALIMATUL MAULID (AQIQOH)

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِى خَلَقَ الْمَاءِ بَشَرًا، فَجَعَلَهُ نَسَبًا وَصِهْرًا، وَكَانَ رَبُّكَ قَدِيْرًا، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ أَفْضَلِ الْوَرَى، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ صَلاَةً وَسَلاَمًا كَثِيْرًا. أَمَّا بَعْدُ.
حَضْرَةَ الْمُكَرَّمِيْنَ para Ulamaul Alimin. Para bapak kyai yang kami mulyakan, para sahabat-sahabat sekalian dan hadirin sekalian yang kami hormati!
Pada kesempatan ini marilah terlebih dahulu kita panjatkan rasa puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan nikmat kepada kita sekalian sehingga pada kesempatan ini kita sekalian dapat menghadiri undangan (Bpk. H. Umar, misalnya) sekeluarga. Yang mana pada saat ini bapak H. Umar melahirkan rasa syukur kehadirat Allah SWT karena telah mendapatkan anugerah, yaitu dilahirkannya putra yang pertama dalam keadaan selamat, yang mana saat ini diperingati kelimaharinya atau istilah jawanya sepasaran bayi.
Para hadirin sekalian!
Tidak lain kehadiran kita pada saat ini, bapak H. Umar minta berkah do’a restu kepada kita sekalian, mudah-mudahan putra bapak H. Umar yang diperingati kelahirannya pada saat ini kelak bisa menjadi anak yang sholeh, yang selalu taat kepada Allah SWT dan RosulNya, serta taat kepada kedua orang tuanya. Dan semoga juga menjadi anak yang berguna bagi agama, nusa dan bangsa. Amin, Ya Robbal Alamin.
Para hadirin sekalian yang kami hormati!
Adapun mengenai pemberian nama pada saat ini putra bapak H. Umar diberi nama Ahmad Zainuddin.
Memang para hadirin sekalian, menurut ajaran Rosulullah SAW sebagai orang tua ini berhak memberi nama kepada putra-putrinya dengan nama yang baik. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Abu Daud yang berbunyi:
حَقَّ الْوَالِدِ عَلَى وَلَدِهِ أَنْ يُحْسِنَ اِسْمَهُ وَأَدَبَهُ وَأَنْ لاَيَرْزُقَهُ إلاَّ طَيِّبًا وَأَنْ يُعَلِّمَهُ السِّبَاحَةَ وَالرِّمَايَةَ وَأَنْ يُزَوِّجَهُ إِذَا أَدْرَكَ. (رواه ابو داود)

Artinya:
Hak orang tua terhadap anaknya yaitu diantaranya memberi nama yang baik dan mendidik adabnya dan tidak memberi rizqi kecuali yang halal dan mengajarkan berenang dan memanah (olahraga) dan menikahkan bila sudah saatnya. (H.R. Abu Daud)
Para haddirin sekalian!
Sesuai dengan adanya hadits nabi tersebut, memang anak itu sebagai amanat Allah SWT yang dibebankan kepada orang tuanya. Maka dari itu kita sebagai orang tua kita harus berhati-hati dalam mengemban amanat Allah SWT jangan sampai putra-putri kita, kita biarkan terlantar tidak pernah kita urus pendidikannya, rizkinya, maupun ibadahnya. Apalagi kalau anak itu hampir menginjak massa aqil baligh, kita harus lebih ketat dalam mengawasi, terutama dibidang ibadahnya atau sholatnya, karena pada usia menjelang baligh itu anak-anak mudah dipengaruhi, pikirannya mulai melonjak, nafsunya menggebu-gebu, maka kalau kita kurang waspada putra-putri kita bisa terjerumus kearah yang negatif yang tidak kita inginkan.
Para hadirin sekalian!
Untuk lebih mudahnya dalam menyelamatkan putra-putri kita agar tidak mudah terpengaruh pada kebudayaan-kebudayaan yang dapat merusak mental para generasi kita.
Hendaknya putra-putri kita ini selalu dididik dengan ajaran ilmu agama. Misalnya disekolahkan di madrsah atau di pondok pesantren agar bisa mengetahui hukum-hukum serta ajaran-ajaran yang halal dan yang haram. Bisa membedakan itu perintah dan itu larangan.
Insya Allah dengan cara demikian putra-putri kita bisa menjadi putra-putri yang sholeh dan sholihah sesuai dengan harapan dan cita-cita kita. Amiiin!
Para hadirin! Sekian uraian kami, kurang lebihnya kami mohon maaf.
وَبِاللهِ التَّوْفِيْقُ وَالْهِدَايَةُ
وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهْ
Read more

0 HALAL BIHALAL

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِى مُدَوِّرِ اْلأَوْقَاتِ وَاْلأَيَّامِ، وَأَوْجَبَ عَلَيْنَا بِالصَّلاَةِ وَالصِّيَامِ، وَأَمَرَنَا بِاْلإِتِّحَادِ وَصِلَةِ اْلأَرْحَامِ، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ شَافِعِ اْلأَنَامِ، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ الْكِرَامِ. أَمَّا بَعْدُ.
حَضْرَةَ الْمُكَرَّمِيْنَ para Ulamaul Alimin. Para bapak Kiyai yang kami mulyakan. Para bapak, ibu, hadirin sekalian yang kami hormati.
Alhamdulillah pada saat ini kita sekalian telah bisa menemui bulan syawal kembali. Dimana pada bulan sebelumnya, yakni bulan Romadhon kita telah digembleng dengan menjalankan puasa sebulan penuh, juga memperbanyak ibadah-ibadah yang lain, seperti sholat tarwih, tadarus Al-Qur’an dan lain sebagainya. Sehingga pada akhirnya kita tutup dengan zakat fitrah. Mudah-mudahan semua amalan kita pada bulan Romadhon tersebut selalu diterima disisi Allah SWT yang akhirnyabisa memberkahi pada kita semua. Sehingga bisa membuahkan amal-amalan yang baik pada bulan-baulan berikutnya.
Dikarenakan tujuan dari puasa Romadhon itu bukannya agar kita menjadi lapar dan dahaga pada siang hari penuh, akan tetapi hikmah yang terpenting dari menjalankan puasa itu adalah agar kita terhindar dari kerusakan moril maupun materiil, terhindar dari segala macam kejahatan dan kemunkaran, disamping itu pula dengan menjalankan puasa kita bisa merasakan betapa sedih gelisahnya para fakir miskin yang setiap harinya ditimpa kekurangan makan dan minum, serta kelemahan tenaga, yang akhirnya timbullah rasa belas kasihan kita kepada para fakir miskin tersebut dan kitapun akan selalu membantu dan menolongnya.
Para hadirin yang berbahagia!
Seandainya kita mengenal puasa, kita hanya diperbudak oleh kemauan perut dan hawa nafsu yang dapat menjerumuskan kita pada jurang kehidupan yang nista dan boros.
Jadi janganlah kita selalu hidup menjadi Abdul Butun (hamba perut) yang sangat menuruti dan memuja kemauan perut, sehingga apabila kita turuti terus menerus pastilah seluruh hidup kita ini akan habis karena makan dan minum sepenuhnya tanpa ukur dengan kemampuan kita sendiri, melampaui batas yang ada.
Padahal Allah SWT telah berfirman dalam Al-Qur’an, surat Al-A’rof, ayat 31.
ûÓÍ_t6»tƒ tPyŠ#uä (#räè{ ö/ä3tGt^ƒÎ yZÏã Èe@ä. 7Éfó¡tB (#qè=à2ur (#qç/uŽõ°$#ur Ÿwur (#þqèùÎŽô£è@ 4 ¼çm¯RÎ) Ÿw =Ïtä tûüÏùÎŽô£ßJø9$#
Artinya:
Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid[534], makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan[535]. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan. (Q.S. Al-A’rof:31)
Para hadirin yang berbahagia!
Kini tibalah saatnya bulan Syawal, bulan yang penuh dirayakan oleh seluruh umat Islam, karena pada bulan inilah tempat meluapkan kegembiraan yang penuh harapan untuk menuju kearah hidup baru yang lebih maju dan lebih baik daripada hari-hari kemarin. Marilah pada kesempatan bulan Syawal ini kita gunakan bersilaturahmi, mempererat hubungan persaudaraan antara keluarga, famili, teman-teman dan saudara kita seagama dan seperjuangan.
Mungkin bisa terjadi pada hari-hari yang lalu, bulan-bulan yang lalu, kita lakukan kesalahan-kesalahan atau kekhilafan, melakukan hal-hal yang menyakitkan hati orang lain, timbul rasa iri hati, dengki, dendam atau marah dan lain sebagainya. Maka pada saat sekarang ini kita hilangkan semuanya dengan berjabat tangan.
Kita isi kesempatan bulan Syawal ini dengan halal bihalal saling memafkan lahir dan batin. Marilah kita datangi sanak famili untuk bersilaturahmi agar dalam umur kita selalu mendapat berkah dari Allah SWT.
Sesuai dengan apa yang disabdakan Nabi Muhammad SAW dalam haditsnya:
مَنْ أَحَبَّ أَنْ يَبْسُطَ لَهُ فِى رِزْقِهِ وَيَنْشَأَ لَهُ فِى أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ. (رواه مسلم)
Artinya:
Barang siapa yang ingin diluaskan rizqinya dan dipanjangkan (diberkahi) dalam umurnya, maka hendaklah ia bersilaturahmi (menyambung tali kekeluargaan). (H.R. Muslim)
Para hadirin yang berbahagia!
Kira tidak banyaklah yang dapat kami sampaikan dalam acara halal bihalal ini dan tidak lupa kami pribadi mengucapkan:
مِنَ الْعَائِدِيْنَ وَالْفَائِزِيْنَ تَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ اَجْمَعِيْنَ.
Selamat hari raya, selamat berbulan Syawal atas segala kesalahan kami, kami mohon maaf lahir dan batin.
وَبِاللهِ التَّوْفِيْقُ وَالْهِدَايَةُ
وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهْ

Read more

0 PERINGATAN NUZULUL QUR’AN

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِى أَنْزَلَ الْقُرْآنَ فِى شَهْرِ رَمَضَانَ، وَجَعَلَهُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَاتِ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ نِالْمَبْعُوْثِ عَلَى كَافَّةِ اْلإِنْسِ وَالْجَانِ، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ صَلاَةً وَسَلاَمًا دَائِمَيْنِ عَلَى مَمَرِّ الدُّهُوْرِ وَاْلأَزْمَانِ. أَمَّا بَعْدُ.
حَضْرَةَ الْمُكَرَّمِيْنَ para Ulamaul Alimin. Para bapak, para ibu, hadirin sekalian yang berbahagia.
Berbicara tentang Nuzulul Qur’an ini sudah tidak terpandang asing dikalangan umat Islam karena peringatan Nuzulul Qur’an ini merupakan peringatan terjadinya peristiwa yang bersejarah dan patut dikenang oleh umat Islam.
Tentang hal ini Allah SWT menjelaskan dalam Al-Qur’an, surat Al-Baqoroh ayat 185:
ãöky­ tb$ŸÒtBu üÏ%©!$# tAÌRé& ÏmŠÏù ãb#uäöà)ø9$# Wèd Ĩ$¨Y=Ïj9 ;M»oYÉit/ur z`ÏiB 3yßgø9$# Èb$s%öàÿø9$#ur
Artinya:
(beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). (Q.S. Al-Baqoroh: 185)
Para hadirin yang berbahagia!
Dari penjelasan ayat tersebut sudah jelas bahwa di dalam bulan romadhonlah Al-Qur’an diturunkan. Sedangkan sejarah tentang diturunkannya al-Qur’an ini ada dua masa. Yang pertama Al-Qur’an itu diturunkan oleh Allah SWT dari Lauh Mahfudh ke langi pertama pada suatu malam yang dirahasiakan, yang disebut Lailatul Qodar.
Masa yang kedua, mula pertama Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW pada tanggal 17 Romadhon. Hal ini dijelaskan oleh Allah SWT dalam Al-Qur’an surat Al-Qodar, ayat 1-3:
!$¯RÎ) çm»oYø9tRr& Îû Ï's#øs9 Íôs)ø9$# ÇÊÈ !$tBur y71u÷Šr& $tB ä's#øs9 Íôs)ø9$# ÇËÈ ä's#øs9 Íôs)ø9$# ׎öy{ ô`ÏiB É#ø9r& 9öky­ ÇÌÈ
Artinya:
Sesungguhnya kami Telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. (Q.S. Al-Qodar: 1-3).
Para hadirin yang berbahagia!
Oleh karena itu marilah kita tingkatkan ibadah kita pada bulan Romadhon ini, karena yang dimaksud dengan satu malam lebih dari seribu bulan yaitu amal ibadah yang dikerjakan satu mala itu lebih baik dan lebih besar nilai pahalanya daripada mengerjakan seribu bulan diselain bulan Romadhon. Namun satu malam itu tidak ditentukan oleh Allah SWTatau sangat dirahasiakan kapan terjadinya, yang penting kita harus yakin bahwa bulan Romadhon itu adalah bulan yang penuh berkah, penuh pahala dan penuh ampunan. Sedangkan puncak semula hal itu terjadi pada satu malam, yaitu malam Lailatul Qodar.
Para hadirin yang berbahagia!
Banyak hadits yang menyinggung tentang utamanya mencari Lailatul Qodar atau menepati Lailatul Qodar, diantaranya yaitu pada sepuluh hari yang akhir pada bulan Romdhon, seperti hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori:
تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى الْوِتْرِ مِنَ الْعَشْرِ اْلأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ. (رواه البخارى)
Artinya:
Carilah dengan sungguh-sungguh satu malam Lailatul Qodar pada malam-malam yang ganjil dari sepuluh hari yang akhir pada bulan Romadhon. (H.R. Bukhori)
Para hadirin yang berbahagia!
Oleh karena itu marilah kita bersungguh-sungguh dalam kita berupaya mengisi kegiatan di bulan Romadhon ini, sehingga kita benar-benar mendapat berkah dari Allah SWT dan agar setelah kita lepas dari ampuanan dari Allah SWT . Amin, Ya Robbal Alamin.
Sekian uraian dari kami, atas segala kesalahan kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.
وَبِاللهِ التَّوْفِيْقُ وَالْهِدَايَةُ
وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهْ

Read more

Delete this element to display blogger navbar

 
© K4ng Thowil | Design by Blog template in collaboration with Concert Tickets, and Menopause symptoms
Powered by Blogger
back to top