اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِى أَنْزَلَ الْقُرْآنَ فِى شَهْرِ رَمَضَانَ، وَجَعَلَهُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَاتِ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ نِالْمَبْعُوْثِ عَلَى كَافَّةِ اْلإِنْسِ وَالْجَانِ، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ صَلاَةً وَسَلاَمًا دَائِمَيْنِ عَلَى مَمَرِّ الدُّهُوْرِ وَاْلأَزْمَانِ. أَمَّا بَعْدُ.
حَضْرَةَ الْمُكَرَّمِيْنَ para Ulamaul Alimin. Para bapak, para ibu, hadirin sekalian yang berbahagia.
Berbicara tentang Nuzulul Qur’an ini sudah tidak terpandang asing dikalangan umat Islam karena peringatan Nuzulul Qur’an ini merupakan peringatan terjadinya peristiwa yang bersejarah dan patut dikenang oleh umat Islam.
Tentang hal ini Allah SWT menjelaskan dalam Al-Qur’an, surat Al-Baqoroh ayat 185:
ãöky tb$ŸÒtBu‘ ü“Ï%©!$# tAÌ“Ré& ÏmŠÏù ãb#uäöà)ø9$# ”W‰èd Ĩ$¨Y=Ïj9 ;M»oYÉit/ur z`ÏiB 3“y‰ßgø9$# Èb$s%öàÿø9$#ur
Artinya:
(beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). (Q.S. Al-Baqoroh: 185)
Para hadirin yang berbahagia!
Dari penjelasan ayat tersebut sudah jelas bahwa di dalam bulan romadhonlah Al-Qur’an diturunkan. Sedangkan sejarah tentang diturunkannya al-Qur’an ini ada dua masa. Yang pertama Al-Qur’an itu diturunkan oleh Allah SWT dari Lauh Mahfudh ke langi pertama pada suatu malam yang dirahasiakan, yang disebut Lailatul Qodar.
Masa yang kedua, mula pertama Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW pada tanggal 17 Romadhon. Hal ini dijelaskan oleh Allah SWT dalam Al-Qur’an surat Al-Qodar, ayat 1-3:
!$¯RÎ) çm»oYø9t“Rr& ’Îû Ï's#ø‹s9 Í‘ô‰s)ø9$# ÇÊÈ !$tBur y71u‘÷Šr& $tB ä's#ø‹s9 Í‘ô‰s)ø9$# ÇËÈ ä's#ø‹s9 Í‘ô‰s)ø9$# ׎öy{ ô`ÏiB É#ø9r& 9öky ÇÌÈ
Artinya:
Sesungguhnya kami Telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. (Q.S. Al-Qodar: 1-3).
Para hadirin yang berbahagia!
Oleh karena itu marilah kita tingkatkan ibadah kita pada bulan Romadhon ini, karena yang dimaksud dengan satu malam lebih dari seribu bulan yaitu amal ibadah yang dikerjakan satu mala itu lebih baik dan lebih besar nilai pahalanya daripada mengerjakan seribu bulan diselain bulan Romadhon. Namun satu malam itu tidak ditentukan oleh Allah SWTatau sangat dirahasiakan kapan terjadinya, yang penting kita harus yakin bahwa bulan Romadhon itu adalah bulan yang penuh berkah, penuh pahala dan penuh ampunan. Sedangkan puncak semula hal itu terjadi pada satu malam, yaitu malam Lailatul Qodar.
Para hadirin yang berbahagia!
Banyak hadits yang menyinggung tentang utamanya mencari Lailatul Qodar atau menepati Lailatul Qodar, diantaranya yaitu pada sepuluh hari yang akhir pada bulan Romdhon, seperti hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori:
تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى الْوِتْرِ مِنَ الْعَشْرِ اْلأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ. (رواه البخارى)
Artinya:
Carilah dengan sungguh-sungguh satu malam Lailatul Qodar pada malam-malam yang ganjil dari sepuluh hari yang akhir pada bulan Romadhon. (H.R. Bukhori)
Para hadirin yang berbahagia!
Oleh karena itu marilah kita bersungguh-sungguh dalam kita berupaya mengisi kegiatan di bulan Romadhon ini, sehingga kita benar-benar mendapat berkah dari Allah SWT dan agar setelah kita lepas dari ampuanan dari Allah SWT . Amin, Ya Robbal Alamin.
Sekian uraian dari kami, atas segala kesalahan kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.
وَبِاللهِ التَّوْفِيْقُ وَالْهِدَايَةُ
وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهْ
0 komentar:
Posting Komentar