اَلْحَمْدُ ِلله ْحَمْدًا يُوَافِى نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهْ، يَارَبَّناَ لَكَ الْحَمْدُ، كَمَا يَنْبَغِى لِجَلاَلِ وَجْهِكَ وَعَظِيْمِ سُلْطَانِكْ. اَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ الله ُوَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهْ، وَاَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهْ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ، خَاتَمِ اْلأَنْبِياَءِ وَالْمُرسَلِيْنْ، وَعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ اَجْمَعِيْن.
أَماَّ بَعْدُ، قَالَ الله ُتَعَالَى فِى كِتَابِهِ الْعَزِيْزِ "رَبِّ اجْعَلْنِى مُقِيْمَ الصَّلَوةِ وَمِنْ ذُرِّيَتِى، رَبَّناَ وَتَقَبَّلْ دُعَآءْ".
Saudara-saudaraku yang berbahagia
Nabi Ibrahim pernah berdo’a seperti yang tersurat dalam Al-Qur’an surat Al-Ibrahim ayat 40:
رَبِّ اجْعَلْنِى مُقِيْمَ الصَّلَوةِ وَمِنْ ذُرِّيَتِى، رَبَّناَ وَتَقَبَّلْ دُعَاءْ
Ya Allah! Semoga engkau jadikan kami orang yang selalu menjaga ibadah sholat dan juga anak cucu kami, semoga engkau kabulkan do’a kami.
Inilah do’a nabi Ibrahim, oleh karena itu putra-puti kita, pemuda-pemudi dan remaja lebih sungguh-sungguh kita didik untuk menjaga sholatnya karena sholat menjadi pembeda bagi remaja islam dari remaja-remaja non Islam dan yang menjadi generasi penerus perjuangan para pendahulu. Meraka juga diharapkan untuk menegakkan agama Islam sesuai dengan ahlus sunnah wal jama’ah, oleh karena itu penting sekali kita isi mereka dengan ilmu yang bermanfaat bagi agama, dunia dan akhirat.
Syeikh Musthofa al-Gholayaini berkata:
إِنَّ فِى يَدِ الشُّباَّنِ اَمْرَ اْلاُمَّةْ، وَفِى اَقْدَامِهَا حَيَاتَهَا
Sesungguhnya ditangan generasi penerus nasib suatu kaum dan dikaki generasi penerus kehidupan suatu kaum (maju dan mundurnya suatu kaum terserah para generasi mudanya).
Asalah pemuda merupakan persoalan yang sangat penting mulai dari “akil sampai menginjak masa panca roba (yaitu masa kegoncangan). Kalau mempunyai keinginan/cita-cita maka semangatnya meluap-luap,mudah terpengaruh oleh lingkungan sekitarnya yang kadang-kadang tidak sesuai dengan tuntunan agama Islam, bahkan juga bisa terjerumus untuk berbuat kejahatan atau kriminal. Oleh karena itulah perhatian yang harus kita tekankan adalah memberikan bimbingan dan pengawsan serta meningkatkan pembinaan bagi meraka. Yang paling penting lagi adalah mengisi masa-masa panca roba meraka dengan hal-hal yang positif dan bermanfaat seperti yang diucapkan oleh imam Syafi’i yang artinya demi Allah kehidupan pemuda itu seharusnya bergantung pada ilmu dan taqwa. Apabila kedua-duanya tidak ditemukan maka kehidupan pemuda tersebut tidak berarti apa-apa.
Melihat keterangan tersebut jelas bahwa generasi pemuda harus diarahkan pada dua hal:
1. Ilmu; yang meliputi ilmu umum dan agama
2. Taqwa kepada Allah yang meliputi iman, ibadah dan akhlak mulia.
Untuk mengatasi hal-hal yang kurang terpuji kita harus membbina dan membimbing para pemuda dengan pendidikan akhlak yang mulia atau sopan santun, seperti pendidikan jasmani, ketrampilan dan lain-lain.
Saudara-saudara yang budiman
Lingkungan pendidikan itu ada tiga macam:
1. Pendidikan di dalam keluarga
2. Pendidikan formal yaitu sekolah
3. Pendidikan dalam pergaulan masyarakat.
Hadirin yang berbahagia
Pendidikan dilingkungan keluarga itu merupakan tanggung jawab kedua orang tua. Meraka dengan kasih sayangnya memberi nasehat dan contoh yang baik pula.
Lingkungan pendidikan yang kedua yaitu lingkungan pendidikan di sekolah dan itu sudah dimaklum sekali. Sedangkan lingkungan pendidikan yang ketiga yaitu pergaulan masyrakat, terutama sekali diantara kelompok para pemuda itu sendiri yang memiliki pergaulan yang sangat besar. Oleh karenannya meraka harus diberikan pengarahan yang baik misalnya kita isi dengan bidang pengetahuan olahraga atau kita isi dengan hal-hal yang penting tidak melanggar syari’at seperti kursus, pengajian-pengajian dan lain sebagainya.
Dan sebagai orang tua kita harus mengetahui kebutuhan dan watak anak kita. Selanjutnya kita salurkan pada hal-hal yang bermanfaat jangan sampai terjerumus dalam dekadensi moral. Makanya sangat diperlukan sekali pengarahan atau nasehat yang baik agar mereka seperti pemuda yang disebut dalam surat al-Kahfi
إِنَّهُمْ فِتْيَةٌ آمَنُوْا بِرَبِّهِمْ وَزِدْنَاهُمْ هُدًى
Mereka adalah pemuda yang beriman kepada Allah SWT, dan sesungguhnya Allah menambah petunjuk-Nya kepada pemuda tersebut.
Lukman pun pernah berkata kepada putranya dan diterangkan dalam surat Luqman:
وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لاِبْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ، يَابُنَيَّ لاَ تُشْرِكْ بِاللهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيْمٌ. يَابُنَيَّ أَقِمِ الصَّلاَةَ وَأْمُرْ بِالْمَعْرُوْفِ وَانْهَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَاصْبِرْ عَلَى مَا أَصَابَكَ إِنَّ ذَلِكَ مِنْ عَزْمِ اْلأُمُوْرِ. وَلاَ تُصَغِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلاَ تَمْشِ فِى اْلأَرْضِ مَرَحًا إِنَّ اللهَ لاَ يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُوْرٍ. وَاقْصُدْ فِي مَشْيِكَ وَاغْضُضْ مِنْ صَوْتِكَ إِنَّ أَنْكَرَ اْلأَصْوَاتِ لَصَوْتُ الْحَمِيْرِ
Lukman hakim menasehati putranya dan berkata: wahai putraku, janganlah engkau menyekutukan Allah, karena perbuatan tersebut adalah dosa yang sangat besar. Wahai putraku, kerjakanlah sholat dan berbuatlah amar ma’ruf dan nahi munkar, bersabarlah dalam menghadapi musibah yang kamu hadapi, karena sesungguhnya semua itu termasuk hal-hal yang membuatmu lebih kokoh lagi. Janganlah kamu berbuat sombong karena Allah tidak menyukai orang yang sombong. Sederhanakanlah perbuatanmu, perkecil suaramu (saat berbicara) karena suara yang paling jelek adalah suaranya keledai.
Saudara-saudaraku yang berbahagia
Sangat jelas sekali kalau pemuda itu sehari-hari memegang peranan yang sangat penting sekali di dalam masyarakat dan generasi penerus bangsa seperti ucapan orang yang bijaksana “pemuda hari ini adalah pemimpin asa depan”.
Dan sekali lagi saya anjurkan dan tegaskan kepada para generasi muda. Mari kita giatkan untuk mencari ilmu yang bermanfaat sebagai bahan atau modal sewaktu-waktu ditunjuk dan tampil sebagai pemimpin.
0 komentar:
Posting Komentar